Jumat, 18 Juli 2014

Thumbs up Foto dokumenter “Polusi di China”

Hide
Pada tangggal 14 Oktober 2009 yang lalu, fotografer dari China Lu, Guang, memenangkan penghargaan W. Eugene Smith yang ke-30 pada bidang Fotografi Kemanusiaan atas proyek dokumenternya yang berjudul “Polusi di China”







Lu Guang , seorang fotografer freelance, memulai karirnya sebagai fotografer amatir pada tahun 1980. Ia dahulu adalah seorang buruh pabrik, kemudian membuka studio fotonya dan biro iklannya sendiri. Pada bulan Agustus 1993 ia kembali kuliah untuk pendidikan pasca-sarjana di Pusat Akademi Seni dan Desain di Beijing (sekarang Akademi Seni dan Desain, Universitas Tsinghua). Selama kuliah, ia belajar, berkelana ke seluruh negeri dan mengukir kariernya, hingga menjadi “kuda hitam” di lingkaran fotografer di Beijing.

Terampil dalam fotografi dokumenter sosial, wawasannya, kekreatifan dan karya seninya sering terfokus pada “fenomena sosial dan orang-orang yang hidup di masyarakat kelas bawah”, menarik perhatian dari lingkaran fotografi nasional dan media. Banyak dari karya-karyanya yang memenangkan penghargaan terfokus pada isu-isu sosial seperti, “demam emas di sebelah barat”, “gadis obat”, “tambang batu bara kecil”, “desa HIV”, “Grand Canal”, “pengembangan jalur kereta epi Qinghai-Tibet “dan seterusnya.



1. “Di persimpangan provinsi Ningxia dan Mongolia Dalam , aku melihat cerobong tinggi mengepulkan asap keemasan yang menutupi langit biru, padang rumput yang luas telah menjadi pembuangan limbah industri; bau busuk yang tak tertahankan membuat orang terbatuk-batuk; Meningkatnya limbah industri yang mengalir ke Sungai Kuning … ”

- Lu Guang



2. Limbah kimia dari Kabupaten Industri Kimia Jiangsu Taixing yang dibuang di tepian Sungai Yangtze. 15 Mei 2009.



3. Fan Jai Zhuang di kota Anyang, Provinsi Henan. Hanya ada satu tembok yang memisahkan desa ini dari tungku-tungku pembuatan baja. Penduduk desa ini tinggal di lingkungan yang sangat tercemar di mana desa ini terkena hujan zat besi setiap harinya. 24 Maret 2008



4. Limbah industri Kabupaten Industri Zhejiang Xiaoshan yang akhirnya mengalir ke Sungai Qiantang. 24 April 2009



5. Limbah dari pabrik bei dan baja Henan Anyang mengalir ke Sungai Anyang. 25 Maret 2008



6. Sungai-sungai dan waduk di Guiyu, provinsi Guangdong telah terkontaminasi. Terlihat seorang wanita sedang mencuci di sebuah kolam yang tercemar parah. 25 November 2005



7. Kabupaten industri Shizuishan di provinsi Ningxia. Cerobong asap yang tinggi mengeluarkan asap dan debu. Penduduk setempat mengambil tindakan pencegahan dari debu yang jatuh dari langit ketika berpergian ke luar. April 22, 2006



8. Lepas pantai Laut Kuning, pipa-pipa pembuangan kotoran yang tak terhitung jumlahnya terkubur di pantai dan bahkan ada yang sampai ke laut dalam. April 28, 2008



9. Di Ma’anshan, provinsi Anhui , di sepanjang Sungai Yangtze terdapat banyak pabrik pengolahan besi dan plastik berskala kecil. Limbah dengan jumlah yang besar dibuang ke Sungai Yangtze. 18 Juni 2009



10. Di Mongolia Dalam ada 2 “naga hitam” dari pembangkit listrik Lasengmiao yang mengotori desa-desa di sekitarnya. 26 Juli 2005



11. Pabrik pengolahan sampah Fluorine Chemical di kota Changshu, Provinsi Jiangsu Changshu ini bertanggung jawab untuk pengumpulan dan pengolahan limbah industri. Namun mereka tidak melakukan tugasnya, mereka membuat pipa limbah sepanjang 1500 meter di bawah Sungai Yangtze dan melepaskan limbahnya di sana. 11 Juni 2009



12. Tanah di sekitar Sungai Yangtze yang tercemar oleh industri kimia di kabupaten Ma’anshan, propinsi Anhui. 26 Juni 2009



13. Sejumlah besar air limbah industri mengalir ke Sungai Kuning dari kabupaten industri Lasengmiao, Mongolia Dalam, setiap harinya. 26 Juli 2005



14. Limbah kimia yang setiap hari dibuang ke Sungai Yangtze dari pabrik Zhenjiang Titanium. Kurang dari 1.000 meter di hilir adalah tempat di mana Departemen Air Kota Danyang mendapat air mereka. 10 Juni 2009



15. Di kota Haimen, provinsi Jiangsu, Industri-industri kimia di sana membuang air limbah mereka ke Sungai Yangtze. 5 Juni 2009



16. Pabrik besi dan baja Tianjin Shexian, di provinsi Hebei adalah sebuah perusahaan yang mencemari daerah sekitarnya secara besar-besaran. Perusahaan ini masih terus berkembang, yang akan semakin serius mempengaruhi kehidupan penduduk setempat. 18 Maret 2008



17. Daerah Longmen di kota Hanchen, Provinsi Shaanxi memiliki pembangunan industri berskala besar. Lingkungan tercemar sangat serius di sana. 8 April 2008



18. Terdapat lebih dari 100 pabrik kimia di provinsi Jiangsu. Sebagian dari mereka melepaskan air limbah ke laut; beberapa jalur limbah yang paling mencemari ditampung di dalam 5 “kolam penampungan limbah sementara”. Selama 2 gelombang pasang setiap bulannya, maka limbah ini akan terbuang ke laut bersamaan dengan gelombang pasang. 20 Juni 2008



19. Distrik industri Hu Ko di provinsi Jiangxi ada di pinggiran Sungai Yangtze. Pabrik-pabrik kimia ini menimbun Sungai Yangtze untuk memperluas pabrik tanpa izin.



20. Distrik industri kimia Cihu di provinsi Anhui Chemical Industry membangun sebuah pipa bawah tanah untuk membuang air limbah ke Sungai Yangtze. Kadang-kadang air limbah ini berwarna hitam, abu-abu, merah tua, atau kuning. Air limbah dari pabrik-pabrik kimia yang berbeda memiliki warna yang berbeda. 18 Juni 2009



21. Propinsi Shanxi adalah daerah yang paling tercemar dari Cina. Daerah ini juga merupakan provinsi dengan tingkat cacat lahir tertinggi. Pasangan petani yang penuh kasih ini mengadopsi 17 anak-anak cacat. April 15, 2009

“Di beberapa daerah, kehidupan orang-orang China terancam oleh pencemaran lingkungan. Penduduk menderita dari segala macam penyakit yang tidak jelas, desa kanker, peningkatan jumlah bayi cacat, ini adalah hasil dari mengorbankan lingkungan dan membabi buta mencari keuntungan ekonomis. ”

- Lu Guang



22. Seorang gembala lanjut usia ini tidak tahan dengan bau Sungai Kuning yang kotor ini. 23 April 2006



23. Anak laki-laki 15 tahun dari Tianshui, Provinsi Gansu ini putus sekolah di kelas 2, mengikuti orangtuanya untuk bekerja di distrik industri Heilonggui. Dia mendapatkan 16 yuan per hari. 8 April 2005



24. Pasangan suami istri yang baru pulang dari pekerjaan di tempat pengeringan plaster di Mongolia Dalam, provinsi Heilonggui . 22 Maret 2007



25. Lima puluh penduduk desa Kang di Kota Linfen, Propinsi Shanxi menderita kanker dan trombosis serebral akibat air yang mereka konsumsi tercemar oleh limbah industri. Wang Baosheng, 64 tahun, jatuh sakit sejak tahun 2003, ia mempunyai borok di seluruh tubuhnya sehingga dia tidak bisa pergi ke tempat tidur dan hanya bisa berbaring tertelungkup di tepi tempat tidur setiap harinya. 10 Juli 2005



26. Menghirup debu dalam jumlah besar ke dalam paru-paru, para pekerja biasanya jatuh sakit setelah bekerja selama 1-2 tahun. Sebagian besar pekerja migran ini berasal dari daerah yang miskin. 10 April 2005



27. Desa Zhangqiao di tepian sungai Hong di kota Wugang, Provinsi Henan. Sun Xiaojun, wanita berumur 45 tahun ini tidak bisa menggerakkan kaki dan tangan sejak 4 tahun yang lalu. Beragam perawatan dari rumah sakit itu tidak efektif. 7 April 2009



28. Desa Zhaozhuang di pinggiran sungai Hong di kota Wugang, provinsi Henan. Zhao Bingkun, 66 tahun, menderita serangan kanker sejak 2004. Setelah operasi kedua, biaya perawatan sudah mencapai lebih dari 200,000 yuan. Kondisinya sudah di tahap lanjut, dia mengalami demam setiap hari, menunggu kematian. 7 April 2009



29. Desa Zhaozhuang di pinggiran sungai Hong di kota Wugang, provinsi Henan. Istri dari Gao Wanshun sudah meninggal karena kanker. Sekarang ia hidup dalam kemiskinan. 3 April 2009



30. Kota Linfen di provinsi Shanxi adalah wilayah yang tercemar parah. Para petani yang bekerja di ladang-ladang kapas selama 2 jam akan dilapisi dengan abu batu bara. 24 September 2007



31. Pekerja pabrik garam di Lianyungang, provinsi Jiangsu berkata dengan marah, “Ketika angin bertiup ke arah pihak kita, bau busuk dari pabrik kimia itu tidak tertahankan. Bahkan ada lebih banyak gas beracun pada malam hari.” 19 Juli 2008



32. Orang-orang dari Fanjiazhuang sudah siap untuk menyerahkan surat pengaduan yang penuh dengan sidik jari mereka, untuk mencari kompensasi untuk kerusakan yang diakibatkan polusi. 19 Maret 2008



33. Di Provinsi Shanxi terdapat banyak tempat pengasuhan sosial, untuk membantu bayi-bayi cacat yang ditinggalkan oleh orangtua mereka. 14 April 2009



34. Desa Liujiawan di pinggiran sungai Hong di kota Wugang, provinsi Henan. Yang Xiao, 13 tahun, pada bulan November 2008 menderita sebuah penyakit yang tidak jelas. Dia diselamatkan oleh sumbangan dari masyarakat desa. Ketika nenek ini melihat kepala desa tua datang untuk mengunjungi cucunya, ia berlutut di tanah memegang tangan si cucu. 19 April 2009



35. Anak tertua berumur 9 tahun, tidak pergi ke sekolah. Yang termuda kurang dari 2 tahun. Mereka tinggal di daerah sangat tercemar. Mereka tangan dan wajah selalu kotor. 10 April 2005



36. Desa Mazhuang di pinggitan sungai Hong di kota Wugang, provinsi Henan. Ma Haipeng, 58 tahun menderita kanker perut sejak 2006 dan tidak bisa bekerja lagi. Dia harus minum obat setiap hari, kalau tidak dia akan merasa kesakitan. 6 April 2009



37. Setiap tahun, banyak bayi yang ditelantarkan di Propinsi Shanxi. Kong Zhenlan, dari kota Qi, yang mencari nafkah dengan cara mendaur ulang sampah, mengadopsi 25 anak-anak terlantar itu. 14 April 2009



38. Xuanwei di propinsi Yunnan adalah sebuah desa kanker. Setiap tahun ada lebih dari 20 orang meninggal karena kanker. Xu Li, seorang siswa berumur 11 tahun ini menderita kanker tulang. 8 Mei 2007

Sekitar 40 Juta Penduduk Indonesia Masih BAB Sembarangan

Sabtu, 19 Juli 2014 - 11:31
Ilustrasi (istimewa)
Jakarta, Seruu.com - Sekitar satu juta penduduk Jakarta masih melakukan praktik buang air besar atau "bab" secara sembarangan, sebagaimana dinyatakan oleh Direktur Permukiman dan Perumahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Nugroho Tri Utomo.

"Ini biasanya adalah penduduk yang menetap di bantaran kali-kali yang melintasi kota Jakarta, ditambah penduduk yang memiliki prioritas kecil pada sanitasi," kata Nugroho saat jumpa pers World Toilet Summit 2013 di Jakarta.

Nugroho mengemukakan bahwa hal ini berawal dari masyarakat yang sejak dulu beranggapan bahwa masalah sanitasi adalah urusan pribadi, meskipun hal tersebut menjadi masalah global.

Berdasarkan data World Toilet Organization sekitar 40 juta penduduk Indonesia masih melakukan praktik "bab" sembarangan.

Produksi limbah manusia tersebut diperkirakan mencapai sekitar 11 ribu ton tinja per hari yang tidak diolah dengan semestinya.

"Itu kira-kira setara sebanyak 3.500 gajah sumatera," jelas Nugroho.

Sementara limbah yang berasal dari pembuangan urine secara sembarangan dan tidak diolah dengan benar, diperkirakan mencapai angka 140 ribu meter kibik atau setara dengan 28 ribu tangki bahan bakar minyak.

"Seperti yang saya singgung tadi, di Jakarta sejuta orang buang air di sungai-sungai, menjadikan air kali itu sebagai limbah," papar Nugroho.

Padahal air sungai di ibu kota merupakan salah satu bahan baku air minum di Jakarta.

"Oleh sebab itu saya tidak heran bila 35 persen kematian balita disebabkan oleh diare. Ini salah satunya akibat sanitasi yang buruk," tambah dia.

Pada kesempatan yang sama, Naning Adiwoso dari Asosiasi Toilet Indonesia mengungkapkan bahwa hingga saat ini akses sanitasi sehat baru bisa dinikmati oleh 55 persen penduduk Indonesia.[ant/ast]

Apa Itu Domain Authority dan Page Authority

Apa Itu Domain Authority dan Page Authority - Berbicara masalah Domain Authority (DA) dan Page Authority (PA) akan berkaitan dengan yang namanya SEO, karena domain authority dan page authority ini berkaitan dengan kualitas dari situs website atau blog kita di search engine. DA dan PA mungkin masih banyak yang belum mengerti dan paham mengenai ini padahal ini bisa kita bandingkan dengan situs lainnya mana blog atau website yang memiliki nilai bagus dimata search engine dan di blog Ficri Pebriyana saya akan menjelaskan ini. Nilai dari domain authority atau DA dan page authority atau PA dari setiap blog atau website akan berbeda-beda atau bahkan sama, karena banyak situs yang berlomba-lomba untuk mendapatkan Posisi 1 di Google.
Chandra Adhitama Bahri · 43 WOW

Wanita Cantik di China dibayar Mahal Untuk Menyusui Orang Dewasa

Palingseru.com â?? Seorang wanita menyusi bayi adalah hal yang biasa terjadi namun apa kamu pernah melihat seorang wanita cantik memberikan asi ke Orang dewasa. Nah di China orang orang kaya kini sedang menikmati tren meminum ASI (Air Susu Ibu) langsung dari wanita bahkan wanita wanita yang diminum ASI nya ini wanita wanita yang memiliki wajah yang cantik, namun untuk bisa minum langsung asi dari wanita tentunya harus mengeluarkan uang yang sangat besar. Perusahan bernama Xinxinyu merupakan salah satu perusahan di China yang menyediakan jasa wanita yang mau menyusui orang deasa di Chin, menurut perusahaan ini para wanita bias dibayar hingga 16.000 yuan (atau sekitar Rp 25,9 juta) per bulan. Jumlah ini biasa lebih besar jika wanita yang mau menyusi orang dewasa memiliki wajah yang cantik. Pada beberapa wilayah di China terdapat kepercayaan bahwa air susu ibu (ASI) merupakan bentuk nutrisi yang paling mudah didapatkan dan dicerna bagi mereka yang memiliki penyakit. Sehingga banyak orang yang memanfaatkan asi sebagai obat alternatif untuk mengobati suatu penyakit. Namun praktek minum susu langsung dari wanita ini ternyata banyak mendapatkan tenatang dari banyak kalangan, mereka menganggap cara ini melanggar nilai etika serta berbau porn0grafi. â??Praktik semacam ini menambahkan masalah mengenai perlakuan wanita sebagai objek serta menunjukkan penurunan moral di kalangan masyarakat China yang kaya,â?? ungkap seorang komentator di media China, Cao Baoyin. Perusahaan yang menyediakan wanita yang mau menyusi pria dewasa ini pun kini sudah diberi peringatan untuk menghentikan usahanya. Nah apa pendapat kamu tentang orang orang di china yang suka minum asi langung dari wanita cantik???
#update
Buang hajat sembarang diumumkan di masjid


Illustrasi

Kesadaran masyarakat di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan nampaknya mulai meningkat. Jika ada warga yang terbukti buang air besar (BAB) sembarangan akan dipermalukan dengan cara mengumumkan namanya melalui alat pengeras suara di masjid.

Awiq-awiq (aturan adat) yang terkesan unik itu diberlakukan warga masyarakat di Kelurahan Sayang-sayang, Kecamatan Cakranegara. Ini dimaksudkan agar yang bersangkutan merasa malu dan tidak lagi buang hajat sembarangan.

"Namun, tentu saja awiq-awiq ini diberlakukan setelah warga yang buang air besar di sembarang tempat itu diberikan peringatan secara tertulis maupun lisan tiga kali berturut. Ini dimaksudkan agar yang bersangkutan tidak lagi buang air besar di kali atau di kebun," kata Camat Cakranegara Akhsanul Khalik seperti dikutip Antara, Senin (21/1).

Dalam kaitan itu, Pemerintah Kota Mataram mengajak seluruh kepala lingkungan lainnya untuk menerapkan aturan adat untuk hidup bersih. "Kalau semua warga di sempadan sungai bisa tergerak untuk sadar tidak buang air sembarangan, maka kualitas air sungai akan meningkat, bahkan bisa menjadi sumber ekonomi," ujar Akhsanun.

Agaknya ironis, kalau Kota Mataram yang merupakan ibukota Provinsi NTB, kalah dari Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat yang sudah dinyatakan bebas dari buang air besar sembarangan oleh Kementerian Kesehatan.

"Saya mendukung gerakan masyarakat di sejumlah kelurahan yang memberlakukan awiq-awiq (aturan) dalam rangka mengurangi kebiasaan sebagian warga yang masih buang air besar sembarangan," katanya.

Dia mengatakan, hingga tahun 2011 kelurahan yang bebas dari BAB sembarangan hanya enam kelurahan kemudian 2012 bertambah menjadi 26 kelurahan dari 50 kelurahan yang ada di Kota Mataram. Ini sebagai dampak positif dari sosialisasi mengenai larangan BAB sembarangan yang telah dilakukan selama ini.

Dia mengakui hingga kini belum ada kecamatan di Kota Mataram yang sudah bebas dari buang air besar sembarangan. Diharapkan pada 2013 ini ada kecamatan sudah menyandang status sebagai wilayah bebas buang air sembarangan.

"Kami menargetkan dua kecamatan bebas dari BABS pada 2013. Diharapkan pada Februari Kecamatan Cakranegara bisa dideklarasikan sebagai kecamatan bebas BABS, kemudian pada tahap selanjutnya Kecamatan Ampenan," kata Usman.

Sejalan dengan kian meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan lingkungan, hingga kini sekitar 95 persen dari 400.000 jiwa penduduk tidak lagi buang air besar sembarangan.

Data pemantauan kualitas air yang dilakukan BLHP NTB pada 2010 di Sungai Jangkok yang merupakan sungai terbesar di Kota Mataram, kandungan 'e-coli' mencapai 240.000 MPN (most probable number) per 100 mililiter atau jauh di atas standar baku mutu air kelas II sebesar 1.000 MPN/100 ml.

[ded]


http://www.merdeka.com/peristiwa/bua...di-masjid.html

Stop Buang Air Besar Sembarangan



Arti daripada deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan, sesungguhnya adalah bebas dari suatu keadaan yang selama berhari hari, berbulan bulan bahkan bertahun lamanya merugikan masyarakat, akibat pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh perilaku masyarakat dalam membuang kotoran di sembarang tempat. Masyarakat Kabupaten Agam semenjak diperkenalkan dan mengikuti secara aktif dengan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), telah membuktikan mampu merubah “perangai” atau kebiasaan yang tidak sehat yaitu Buang Air Besar Sembarangan (BABS) menjadi BAB hanya di jamban yang sehat.

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)

Sudah menjadi tekad pemerintah Indonesia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium, yaitu menurunnya jumlah penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar sebesar 50% pada tahun 2015. Berdasarkan UU No.32/2004 dan UU No.33/2004, maka pemerintah daerah bertanggungjawab penuh untuk memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat di daerahnya masing-masing, termasuk pelayanan air minum dan sanitasi. 
Program WSLIC-3/PAMSIMAS merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukungan Bank Dunia, untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan.

Ada 5 komponen kegiatan di dalam Program Pamsimas, (1) Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan Lokal; (2) Peningkatan Kesehatan dan Perilaku Higienis dan Pelayanan Sanitasi; (3) Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Umum; (4) Insentif untuk Desa/Kelurahan dan Kabupaten/Kota; dan (5) Dukungan Pelaksanaan dan Manajemen Proyek.

Untuk penyiapan dan implementasi pembangunan sarana air minum dan sanitasi umum di masyarakat dan sekolah, terdiri dari pembangunan sarana air minum untuk wilayah perdesaan atau sarana sanitasi komunal untuk wilayah pinggiran kota, dan sarana sanitasi sekolah.

Selanjutnya, untuk memastikan program penyediaan air minum, sanitasi, dan kesehatan berbasis masyarakat efektif dan berkelanjutan, perlu melibatkan seluruh masyarakat (perempuan, laki-laki, kaya dan miskin) dan dilakukan melalui pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Tanggap terhadap kebutuhan berarti bahwa proyek menyediakan sarana dan kegiatan-kegiatan yang masyarakat inginkan, Masyarakat pun bersedia untuk berkontribusi, terutama dalam mengelola dan memelihara sehingga terbentuk rasa memiliki.

Tujuan program Pamsimas adalah untuk meningkatkan akses layanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan khususnya masyarakat di desa tertinggal dan masyarakat di pinggiran kota. Sasaran program ini adalah kelompok miskin di perdesaan dan pinggiran kota yang memiliki prevalensi penyakit terkait air yang tinggi dan belum mendapatkan akses layanan air minum dan sanitasi.

Dalam upaya masyarakat bisa mendapatkan akses pelayanan air minum, pemerintah Indonesia masih memberikan bantuan untuk pembangunan fisiknya. Sedangkan untuk akses sanitasi dasar, seperti jamban keluarga, sudah tidak lagi dibantu, karena hal ini dimaksudkan menanamkan rasa tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan, dari pencemaran kotoran manusia yang dibuang secara sembarangan.

Untuk peningkatan kesehatan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dan layanan sanitasi, pemerintah telah melaksanakan kegiatan-kegiatan yaitu: dukungan pelaksanaan program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat); program marketing sanitasi (menciptakan permintaan dan menguatkan pasar lokal dalam merespon permintaan improved sanitation), promosi perilaku hidup bersih dan sehat; peningkatan sanitasi dan kesehatan di sekolah; promosi kebersihan dan kesehatan lingkungan serta monitoring target pemberian layanan air minum dan sanitasi MDGs kabupaten/kota

Seiring dengan peningkatan akses pelayanan sanitasi, melalui PAMSIMAS, Pencapaian kinerja air minum dan sanitasi mendapat penilaian yang cukup memuaskan dari Bank Dunia. Keberhasilan tersebut, secara umum karena adanya faktor pendukung, diantaranya sebagai berikut dibawah ini:
  • Adanya komitmen Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten 
  • Fasilitasi oleh Tenaga Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota dan Kerjasama dengan LSM lokal 
  • Peran fasilitator regular dan keberlanjutan 
  • Peran kelompok ibu-ibu, pemuda dan anak 
  • Peran pemuka agama dan adat 
  • Kegiatan di masyarakat, yang bersifat advokasi, seperti media komunikasi, khotbah Jumat, sticker dan pesan PHBS di sudut-sudut desa, sekolah
Data Jumlah desa Stop BABS di Provinsi Sumatera Barat, sampai tahun 2011 tercatat 643 desa PAMSIMAS se Provinsi Sumbar dan yang telah SBS adalah 127 desa (19,75%)
(DR. dr. Irene, MKM)