Sabtu, 02 Juli 2016

Secangkir Teh dan Makna Hidup

Secangkir Teh dan Makna Hidup Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Baru-baru ini saya mendengar sebuah kisah dari seorang professor yang luar biasa. Beliau menceritakan sebuah kisah tentang gurunya sendiri. Pernah suatu hari datang seorang pemuda yang menanyakan tentang makna hidup. Guru tersebut tidak langsung menjawab pertanyaan pemuda tadi, tapi kemudian menyuguhkan teh yang diisi di dalam beberapa cangkir yang berbagai rupa. Ada cangkir yang terbuat dari emas, ada yang dari tanah liat, ada berbentuk sangat bagus, ada yang warnanya kusam. Yang jelas terhidanglah beberapa cangkir teh yang berbeda-beda jenis cangkirnya.

Walaupun cangkirnya berbeda-beda, tapi setiap cangkir tersebut diisi teh yang sama. Kemudian dipersilahkan-lah pemuda tadi untuk memilih secangkir teh dari salah satu cangkir yang dihidangkan kepadanya. Pemuda tadi kemudian memilih cangkir yang sangat bagus dan kemudian meminum teh dari cangkir tersebut.

Guru tersebut pun berkata, “Hanya untuk teh saja, setiap orang itu memilih untuk meminumnya dari cangkir yang terbaik. Maka bagaimanakah dengan hidupmu yang sangat berharga ini? Pilihlah jalan yang penuh makna untuk hidupmu yang berharga”.

Mendengar kisah tadi saya tersentak akan diri saya. Kenapa? Karena untuk setiap makanan yang ingin saya makan, saya selalu memilih yang terbaik. Hal ini menyadarkan diri saya bahwa hidup ini jauh lebih berharga dan oleh sebab itu saya harus memilih jalan yang terbaik dan penuh makna, dan bukan memilih jalan yang biasa atau bur
... baca selengkapnya di Secangkir Teh dan Makna Hidup Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Write and Grow Rich

Write and Grow Rich Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Andrea Hirata nampaknya tak menduga bahwa karyanya akan tercatat dengan tinta emas dalam sejarah penulisan buku (sastra) di Indonesia. Sebab bukan dia yang mengirimkan naskah itu ke penerbit, melainkan temannya sesama karyawan Telkom.

Haidar Bagir, Presiden Direktur Mizan Publishing, yang membuat keputusan agar novel Laskar Pelangi diterbitkan oleh Bentang dari Yogyakarta, juga tak menduga karya Andrea Hirata itu akan mencatat rekor khusus dalam soal penjualannya. “Kami tahu buku itu bagus dan bakal laku, tapi tidak tahu bakal selaku ini,” katanya pada Kompas (12/10/08).

Apapun novel Laskar Pelangi, yang disusul Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov, mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Dan setelah film Laskar Pelangi yang ditangani Mira Lesmana dan Riri Reza juga meledak di pasaran, di tonton lebih dari 1,5 juta orang sepanjang Oktober 2008 (belakangan jumlahnya menembus angka 4 juta penonton), maka film berikutnya menjadi masuk akal untuk dibuat. Benar-benar luar biasa.

Apa yang saya pelajari dari fenomena tetralogi Laskar Pelangi? Untuk kepentingan tulisan ini, saya ingin menyebutkan du
... baca selengkapnya di Write and Grow Rich Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu